Assalamu'alaikum.
Hai sobat, janganlah sekali-kali belajar agama tanpa mempunyai guru, karena sudah pasti yang akan menjadi gurunya adalah setan. Karena setiap amalan tidak akan diterima atau tidak mendapatkan pahala apabila tanpa ilmu yang tersambung dari guru hingga Rasul.
Ilustrasi gambar muslims-life.net |
Meskipun sekarang ini begitu mudah informasi didapatkan yaitu hanya melalui smartphone saja segala informasi bisa didapatkan begitu juga apabila ingin mendapatkan jawaban seputar agama, namun harus berhati-hati dan pintar-pintar memilih pendapat/jawaban mana yang tepat. Karena sekarang di media youtube, blog/web, radio, sosmed, televisi dll banyak da'i atau penceramah yang aqidahnya tidak benar. Meskipun sepertinya benar namun didalam pendapatnya terkadang diselipkan ajaran-ajaran yang merusak aqidah.
Bersyukurlah kamu jika memiliki guru yang tepat yaitu guru yang mengajarkan secara langsung dan bertatap muka, galilah terus ilmunya! Apabila kamu mendapatkan pendapat tentang agama dari sosmed yang sekiranya bertentangan dengan ajaran yang selama ini diterima jangan langsung dipercaya! Baiknya tanyakan terlebih dahulu kepada guru yang sebenarnya dan dengarkan penjelasan yang beliau sampaikan.
Guru yang benar itu bagaimana?
Guru agama yang benar adalah beliau yang mengikuti ajaran ahlusunnah waljama'ah, yang pernah nyantri sampai bertahun-tahun, yang membenarkan ajarannya para wali, yang selalu memuji dan bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW, yang mengikuti pendapat salah satu dari 4 imam madzhab, yang apabila setelah mendengarkan pengajiannya hati menjadi tentram iman semakin bertambah, dan lain sebagainya.
Semoga selama ini kita berguru dengan para ustadz/kiyai yang tepat sehingga bisa membimbing kita ke jalan yang benar yaitu jalan yang di ridhoi Allah SWT.
Dampak buruk belajar agama sendiri.
Belajar agama dengan guru yang benar bisa membimbing menjadi manusia yang baik, sedangkan belajar agama tanpa guru bisa menjadi sesat dan menyesatkan.
Berikut ini ada beberapa contoh dampak buruk akibat belajar agama tanpa guru.
1. Terkurung sendiri dikamar selama bertahun-tahun.
Na'udzubillah semoga kita terhindar dari hal demikian, dikarenakan sering mendengarkan kajian ilmu agama dari radio atau kaset disini ada pemuda yang mengurung dirinya sendiri dikamarnya sampai bertahun-tahun. Dia merasa dirinya paling benar dalam mengaji Alqur'an, para ustadz tidak ada yang benar dimatanya, hingga dia memilih sholat sendiri dirumah adalah pilihan yang benar, kemudian dia memutuskan untuk tidak bekerja membantu orang tua, dia lebih memilih memperdalam ilmu agama sendirian dikamar, mengaji, dan sholat yang selalu dia lakukan di kamarnya hingga bertahun-tahun lamanya, kalau tidak salah sejak tahun 2015 atau 2016 hingga sekarang.
2. Mengaku mampu melihat Allah.
Yang begini lebih parah lagi sesatnya, karena dia mengaku bahwa dirinya telah diberitahu/diajarkan ilmu agama langsung dari Allah. Dia mengaku bahwa Allah telah mengampuni kesalahan yang akan ia lakukan. Hingga suatu saat dia pernah beberapa kali menjadi imam saat sholat karena yang biasa menjadi imam tidak bisa hadir. Sebelum memimpin sholat dia berkata pada jama'ah "bila nanti saya salah dalam sholat, kalian diam saja jangan mengingatkan atau membenarkan, pokoknya yakin saja dan ikuti saja!" kemudian dalam sholatnya itu sengaja atau tidak dia meninggalkan salah satu rukunnya seperti tidak membaca surah Alfatihah. Pernah saya berbincang dengannya hingga dia mengaku bisa melihat Allah saat sholat, saya pun terkejut dan menanyakan tentang Allah nya yang dia lihat. katanya Allah nya besar berada di mimbar khotbah, tidak memakai baju, hanya menggunakan celana, dan wajahnya tidak bisa dilihat. Tentu ini adalah kesesatan kemudian saya coba sadarkan, bahwa keyakinannya itu tidak benar, marilah kembali ke ajaran yang benar! Namun dia merasa keyakinannya adalah benar dan tidak mengindahkan ajakan saya, malahan sebaliknya dia ingin mengajak saya untuk mengikuti ajarannya yang sesat itu.
3. Menyalahkan ajaran para ulama' dan tidak percaya dengan hadist.
Mengkaji Alqur'an sendiri tanpa guru sangat berbahaya karena pasti banyak kesalahannya ketimbang yang benar. harus mempunyai bekal ilmu yang luas untuk menafsirkan ayat-ayat Alqur'an, sangatlah bodoh apabila mengkaji Alqur'an apabila hanya mengandalkan akal pikiran saja tanpa menguasai ilmu nahwu, shorof, balaghoh, mantik, dll.
Akibatnya karena sudah merasa paling benar dan apapun itu yang tidak sesuai dengan pemikirannya maka itu adalah suatu kesalahan, di tempat saya sini ada orang yang seperti yang saya maksudkan yaitu mempelajari agama Islam tanpa guru atau mengkaji Al Qur'an terjemahan sendiri, pendapatnya sungguh tidak masuk akal diantaranya; sholat jum'at itu tidak ada, tidak percaya adanya hadist, sholat rawatib itu tidak ada, tidak perlu mengkaji kitab karangan ulama'/kitab kuning, nyantri/mondok pesantren adalah kesalahan dan masih banyak pendapat yang sesat lainnya.
Padahal yang paham isi kandungan Alquran dan hadist adalah Nabi Muhammad SAW, kemudian beliau mengajarkannya kepada para Sahabat, kemudian para sahabat mengajarkannya kepada tabi'in, kemudian diajarkan kepada tabi'in tabi'at, kemudian diajarkan kepada para murid-muridnya hingga menjadi imam besar juga 'alim ulama', kemudian untuk mempermudah memahami Alqur'an dan Hadist mereka membuat/mengarang kitab Tafsir Alquran, Sarah Hadist, fiqih dan kitab-kitab lainnya, kemudian mereka mengajarkannya kepada murid-muridnya, kemudian terus menyambung hingga kepada para kiyai/ustadz/santri yang berada disekitar kita. Ajaran ilmu dari merekalah yang harus kita dapatkan kemudian diamalkan dan semoga diterima Allah SWT dan mendapatkan pahala dariNya.
Nah begitulah sobat, jika kamu ingin memperdalam ilmu agama sebaiknya bergurulah langsung pada kiyai/ustadz yang tepat! Jangan belajar sendiri tanpa ditanyakan terlebih dahulu dengan ustadz/kiyai karena di khawatirkan meskipun informasi ilmu yang didapatkan itu benar bisa sajakan salah tanggap atau salah memahaminya.
Mempelajari ilmu agama itu tidak seperti mempelajari ilmu yang lainnya yang bisa dipelajari sendiri atau otodidak.
Mungkin seorang bisa memahami ilmu agama bahkan tanpa mempelajarinya namun itu sangat jarang terjadi karena hanya orang-orang pilihan saja yang bisa mendapatnya fenomena seperti ini dikenal dengan ilmu laduni.
Baiklah cukup sekian saja postingan kali ini semoga bermanfaat. Wassalaamu'alaikum
Wahh untuk belajar pasti butuh guru atau mentor banget, biar pembelajarannya juga terarah dan bisa tau nanti selanjutnya yang ingin dipelajari apa. Dari situ juga bisa terhindar dari hal-hal yang mungkin tidak diinginkan..
BalasHapusIya bang.. Terimakasih sudah hadir
Hapus