Langsung ke konten utama

Perbaiki Sepeda Bekas Kakak, Sahil Senang Belajar Sepeda di Usia 2 Tahun

 Beberapa hari yang lalu, aku menghabiskan waktu semalaman untuk memperbaiki sepeda kecil di rumah. Sepeda ini sebenarnya bukan sepeda baru, melainkan sepeda bekas milik anak pertamaku, Nafsha. Waktu itu, Nafsha sering sekali bermain dengan sepeda ini, sampai akhirnya rusak karena bagian gir belakangnya bermasalah. Awalnya, sepeda ini seperti tidak bisa diperbaiki lagi, tapi karena Sahil (anak keduaku yang masih 2 tahun) mulai tertarik belajar sepeda, aku jadi kepikiran untuk mencoba membetulkannya.  





Sepeda Warisan Kakak


Sepeda ini punya kenangan tersendiri. Nafsha dulu sangat suka naik sepeda ini, tapi seiring bertambahnya usia, dia sudah tak memakainya lagi. Setelah sekian lama dibiarkan rusak, akhirnya aku merasa sayang kalau dibiarkan begitu saja. Apalagi Sahil mulai sering memperhatikan anak-anak lain yang sudah bisa naik sepeda, bahkan dia sudah mulai mencoba mengayuh sepeda dengan kakinya sendiri.  

Masalah utama sepeda ini ada di bagian gir belakangnya. Awalnya, aku pikir harus membeli suku cadang baru, tapi kemudian aku teringat kalau ada sepeda lain yang sudah tidak terpakai lagi di rumah Kak Naufal. Sepeda itu sebenarnya juga rusak, tapi gir belakangnya masih bagus, hanya rodanya saja yang sudah tidak bisa digunakan. Aku pun punya ide untuk mengambil gir belakang dari sepeda Kak Naufal dan mencoba memasangnya ke sepeda Nafsha yang ingin digunakan Sahil.  

Percobaan Semalaman


Aku bukan ahli dalam urusan memperbaiki sepeda, tapi aku tetap mencoba. Setelah melepas gir belakang dari sepeda Kak Naufal, aku mulai memasangnya di sepeda kecil ini. Awalnya terasa sulit, beberapa kali gir terasa kurang pas, tapi aku tetap mencoba. Semalaman aku bongkar pasang, memastikan semua bagian terpasang dengan baik. Akhirnya, setelah beberapa kali percobaan, sepeda itu bisa kembali digunakan!  

Sahil Antusias Belajar Sepeda


Pagi harinya, ketika Sahil melihat sepedanya sudah bisa dipakai lagi, dia langsung senang bukan main! Meskipun warnanya pink karena ini memang bekas sepeda kakaknya, dia tidak peduli. Baginya, yang terpenting adalah bisa bermain dengan sepeda seperti anak-anak lainnya. Dia mulai belajar menaiki dan mengayuh pedalnya, meskipun terkadang masih kesulitan. Aku tetap membantunya, memastikan dia tetap aman saat mencoba.  

Melihat Sahil begitu bersemangat, aku jadi semakin bersyukur sudah mencoba memperbaiki sepeda ini. Meskipun tidak baru, sepeda ini tetap bisa memberikan kebahagiaan untuknya. Aku berharap nanti, ketika anak-anakku sudah lebih besar, aku bisa membelikan mereka sepeda baru yang lebih bagus dan sesuai dengan kebutuhan mereka.  

Kesimpulan


Dari pengalaman ini, aku belajar bahwa tidak semua barang rusak harus dibuang. Kadang, dengan sedikit usaha dan kreativitas, kita bisa memperbaikinya dan membuatnya berguna kembali. Selain menghemat biaya, ini juga bisa memberikan kebahagiaan, terutama untuk anak-anak.  

Bagi orang tua yang punya anak kecil, jangan ragu untuk mencoba memperbaiki mainan atau barang bekas yang masih bisa digunakan. Anak-anak tidak selalu membutuhkan barang baru, yang terpenting bagi mereka adalah bisa bermain dan belajar dengan apa yang ada.  

Semoga cerita ini bisa menginspirasi! Siapa tahu, di rumahmu juga ada barang yang bisa diperbaiki dan memberikan manfaat lagi.

Komentar

Designed by Open Themes & Nahuatl.mx.