Dahulu saya sering ngobrol dengan orang yang lebih tua, mereka suka menceritakan pengalamannya seputar apapun itu. Ada suatu pengalaman yang diceritakannya yang membuat saya teringat pada saat sekarang ini.
Dia menceritakan kepada kami, saat dia pergi ke pulau Jawa atau Jawa timur. Dia sering ke Jawa karena ada urusan yakni mengantar atau menemui anaknya yang mondok di pesantren. Pada kesempatan-kesempatan seperti itu tidak disia-siakan untuk sowan ke Kiyai.
Dia merasa heran kepada putra-putra (anak²) Kiyai yang katanya dulunya saat kecil jarang belajar akan tetapi setelah dewasa kok bisa jadi orang pintar dan besar namanya semua.
Karena rasa ingin tahu dia memberanikan diri untuk mengajukan pertanyaan kepada sang Kiyai. "Mbah Yai apakah rahasianya kok bisa putra-putra njenengan bisa menjadi orang semua?" Sang kiyai menjawabnya "Ya iya itu karena barokahnya bacaan surat Al Fatihah, saya setiap seusai Sholat fardhu mengirimi Al Fatihah kepada anak-anak saya".
Dia teman saya yang lebih tua itu sering sekali menceritakannya, hingga mungkin saya mendengarnya lebih dari tiga kali namun pada waktu yang berbeda.
Saya ingat sekali saat dia mengulangi cerita yang sama, kala itu saya masih membujang. Saat dia menceritakannya lagi saya menganggap itu adalah cerita yang sama dan biasa saja saya mendengarnya. Namun ternyata ada yang menanggapinya yakni teman yang satunya lagi, dia berkata "Memang benar apa yang dikatakannya, saya coba buktikan sendiri setiap selesai sholat fardhu saya kirimi surat Al Fatihah kepada anak saya. Anak saya yang perempuan itu yang sebelumnya sangat melawan atau susah dibilangin setelah saya rutin kirimi Al Fatihah sekarang jadi berubah menjadi penurut dan gampang dibilanginnya".
Mendengar hal itu saya coba tanyakan, "ah masa sih? bagaimana cara mengirimnya?" Dia menjawab "Ya kirim saja misalnya Ya Allah saya kirimkan fatihah kepada anak saya yang bernama ... jadikanlah ia anak yang sholihah, anak yang patuh kepada perintah orangtua, jadikan anak yang baik, pokoknya minta yang baik-baik kemudian bacakan Al Fatihah".
Cerita itu saya dengar sekitar 6 atau 7 tahun yang silam, sekarang saya punya anak juga, karena mungkin saya didiknya kurang benar jadinya dia melawan kepada kami sebagai orangtuanya memang umurnya masih 4 tahun lebih atau ingin masuk ke 5 tahun, tapi sudah suka melawan dan susah dibilanginnya.
Memang sih anak saya seperti itu mungkin kurang perhatian dari kami sebagai orangtua, kurang telaten membibing/mengajarkan kebaikan dan juga sangat kurang mengenalkan ajaran agama atau bersholawat.
Yang masuk dalam kesehariannya adalah hape yang selalu menonton video-video anak yang usil dan jahil kepada orangtuanya, ternyata video-video seperti itu bisa membuat anak ingin menirukannya, dan jadilah kami sebagai orangtuanya dijadikan korban keusilannya.
Saat sedang asyik nonton youtube apabila disuruh berhenti tidak mau, dan menjadikan pertengkaran, dia si anak marah dan menangis dengan kuat, orangtua juga marah dengan membentaknya, kejadian-kejadian seperti inilah yang sering terjadi. Jadi serba salah, mau hape dibanting tapi sayang, mau youtubenya dihilangkan tapi saya juga butuh, mau videonya dihilangkan tapi anak tidak punya hiburan.
Ini adalah sebuah kesalahan yang seharusnya bisa diatasi, saya coba merubah sikap agar lebih baik, bicara yang baik kepada anak, bersedia meluangkan waktu untuk bermain bersama dengan anak, Ibadah diperbaiki lagi, dan saya coba praktekkan Ilmu yang diajarkan dari teman saya tadi yakni mengirimi dia Al Fatihah setiap selesai Sholat.
Dengan memperbaiki diri, dan mengamalkan pengalaman dari teman tadi Alhamdulillah sekarang anak saya jadi penurut, gampang dibilanginnya dan lebih baik, jadi suka diajarkan mengaji. Alhamdulillah.
Dia menceritakan kepada kami, saat dia pergi ke pulau Jawa atau Jawa timur. Dia sering ke Jawa karena ada urusan yakni mengantar atau menemui anaknya yang mondok di pesantren. Pada kesempatan-kesempatan seperti itu tidak disia-siakan untuk sowan ke Kiyai.
Dia merasa heran kepada putra-putra (anak²) Kiyai yang katanya dulunya saat kecil jarang belajar akan tetapi setelah dewasa kok bisa jadi orang pintar dan besar namanya semua.
Karena rasa ingin tahu dia memberanikan diri untuk mengajukan pertanyaan kepada sang Kiyai. "Mbah Yai apakah rahasianya kok bisa putra-putra njenengan bisa menjadi orang semua?" Sang kiyai menjawabnya "Ya iya itu karena barokahnya bacaan surat Al Fatihah, saya setiap seusai Sholat fardhu mengirimi Al Fatihah kepada anak-anak saya".
Dia teman saya yang lebih tua itu sering sekali menceritakannya, hingga mungkin saya mendengarnya lebih dari tiga kali namun pada waktu yang berbeda.
Saya ingat sekali saat dia mengulangi cerita yang sama, kala itu saya masih membujang. Saat dia menceritakannya lagi saya menganggap itu adalah cerita yang sama dan biasa saja saya mendengarnya. Namun ternyata ada yang menanggapinya yakni teman yang satunya lagi, dia berkata "Memang benar apa yang dikatakannya, saya coba buktikan sendiri setiap selesai sholat fardhu saya kirimi surat Al Fatihah kepada anak saya. Anak saya yang perempuan itu yang sebelumnya sangat melawan atau susah dibilangin setelah saya rutin kirimi Al Fatihah sekarang jadi berubah menjadi penurut dan gampang dibilanginnya".
Mendengar hal itu saya coba tanyakan, "ah masa sih? bagaimana cara mengirimnya?" Dia menjawab "Ya kirim saja misalnya Ya Allah saya kirimkan fatihah kepada anak saya yang bernama ... jadikanlah ia anak yang sholihah, anak yang patuh kepada perintah orangtua, jadikan anak yang baik, pokoknya minta yang baik-baik kemudian bacakan Al Fatihah".
Cerita itu saya dengar sekitar 6 atau 7 tahun yang silam, sekarang saya punya anak juga, karena mungkin saya didiknya kurang benar jadinya dia melawan kepada kami sebagai orangtuanya memang umurnya masih 4 tahun lebih atau ingin masuk ke 5 tahun, tapi sudah suka melawan dan susah dibilanginnya.
Memang sih anak saya seperti itu mungkin kurang perhatian dari kami sebagai orangtua, kurang telaten membibing/mengajarkan kebaikan dan juga sangat kurang mengenalkan ajaran agama atau bersholawat.
Yang masuk dalam kesehariannya adalah hape yang selalu menonton video-video anak yang usil dan jahil kepada orangtuanya, ternyata video-video seperti itu bisa membuat anak ingin menirukannya, dan jadilah kami sebagai orangtuanya dijadikan korban keusilannya.
Saat sedang asyik nonton youtube apabila disuruh berhenti tidak mau, dan menjadikan pertengkaran, dia si anak marah dan menangis dengan kuat, orangtua juga marah dengan membentaknya, kejadian-kejadian seperti inilah yang sering terjadi. Jadi serba salah, mau hape dibanting tapi sayang, mau youtubenya dihilangkan tapi saya juga butuh, mau videonya dihilangkan tapi anak tidak punya hiburan.
Ini adalah sebuah kesalahan yang seharusnya bisa diatasi, saya coba merubah sikap agar lebih baik, bicara yang baik kepada anak, bersedia meluangkan waktu untuk bermain bersama dengan anak, Ibadah diperbaiki lagi, dan saya coba praktekkan Ilmu yang diajarkan dari teman saya tadi yakni mengirimi dia Al Fatihah setiap selesai Sholat.
Dengan memperbaiki diri, dan mengamalkan pengalaman dari teman tadi Alhamdulillah sekarang anak saya jadi penurut, gampang dibilanginnya dan lebih baik, jadi suka diajarkan mengaji. Alhamdulillah.
Komentar
Posting Komentar